Anatomi Sistem Tenaga Listrik adalah berdimensi besar serta memiliki model untai elektrik dengan parameter terdistribusi, dan memiliki tanggapan tunda waktu terhadap rangsangan berupa gangguan artifisial (suitsing surja, kompatibilitas elektromagnetik) dan alami (surja petir, kegagalan fase-netral, kegagalan fase-fase, interferensi elektromagnetik) yang masuk (injeksi) di suatu titik dalam anatomi sistem tenaga listrik tersebut. Tanggapan tersebut bersifat merambat ke seluruh bagian Sistem Tenaga Listrik yang saling interkoneksi. Operasi Sistem Tenaga Listrik dalam kondisi rehat (kondisi awal) menuju kondisi mantap (kondisi akhir) atau kondisi mantap awal menuju kondisi mantap akhir adalah melewati kondisi peralihan (transien). Proses dalam kondisi peralihan memerlukan dan membutuhkan pengekangan, pengamatan, dan pengendalian. Tiga kebutuhan mendukung proses dalam kondisi peralihan tersebut memerlukan analisa dan sintesa atas komponen, alat, perlengkapan, dan sistem instrumentasi pengukuran dalam sistem tenaga listrik. Kecukupan analisa, sintesa dan simulasi kondisi peralihan tersebut bisa diperoleh memanfaatkan software yang tersedia, misalnya : ATPdraw, EMTP, ETAP, EDSA dan MATLAB. Kerangka dasar untuk bekerja menggunakan software adalah pemodelan komponen dan sistem tenaga listrik. Pemodelan tersebut berupa Model Matematika Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde Satu dan Orde Dua. Orde Tinggi didekati dengan Orde Dua dan Persamaan Keadaan. Penyelesaian untuk PDB adalah dengan menerapkan alih ragam Laplace yang menyederhanakan perhitungan kalkulus secara aljabar linier. Langkah praktis yang perlu dikerjakan adalah pengamatan dan pengendalian pola tanggapan (respon) atas fungsi injeksi stimuli (rangsangan) baku yakni fungsi impulse (sinyal surja petir), fungsi step (sinyal surja hubung), dan fungsi sinusoid (sinyal harmonik), tentu saja bisa memperoleh pola tanggapan atas model sistem tenaga listrik dengan fungsi injeksi stimuli atau fungsi kombinasi lainnya. Informasi pola tanggapan atas fungsi stimuli baku ini, bermanfaat untuk mengetahui secara lengkap perangai dalam proses kondisi peralihan sistem tenaga listrik tersebut.